Sabtu, 10 Oktober 2015

                          Kelahiran Nabi Muhamad S.A.W

       Kelahiran Nabi Muhamad SAW terjadi pada tanggal 12 Rabiulawal, Pada tahun gajah atau tanggal 20 april 571 M.
      Adapun di sebut tahun gajah, karena pada saat tahun itu, kota Mekah diserang oleh suatu pasukan tentara Nasrani yang mengendarai gajah yang di pimpin oleh Abraha, geburnur dari kerajaan Nasrani Abessinia, yang memerintah di Yaman, meraka bermaksud untuk menghancurkan kabah.
Belum sempat maksud mereka tercapai . Mereka sudah di binasakan oleh Allah SWT. dengan mengirimkan burung Ababil yang membawa bebatuan dari neraka, guna di leparakan pada pasukan tersebut.maka binasalah semua pasukan bergajah, seperi daun yang di makan ulat, maka orang arab menyebut terjadinya peristiwa itu di sebut tahun gajah.

     Nabi Muhamad SAW lahir dalam keadaan yatim, karena  ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib sudah meninggal terlebih dahulu, ibundanya bernama Aminah binti Wahab, pada saat beliau lahir ibundanya menyerahkan beliau kepada seorang perempuan yang bernama Hallimah sa'diyah bintiAbiDzu'aib, tempatnya tidak jauh dari kota mekah guna mengasuhnya.

   Sesudah berusia lima tahun, Nabi Muhamad SAW di antarkanya kembali ke ibundanya,Siti Aminah. setahun kemudian Nabi di bawa ibunya ke kota Madinah, untuk di perkenalkan kepada keluarga neneknya Bani Najjar juga untuk Menziaraih Makam ayahnya. Kemudan kembali ke mekah, dalam perjalanan pulang ,pada suatu tempat , Abwa' namanya, tiba tiba ibunda Nabi Muhamad saw jatuh sakit sehingga meninggal dunia dan di makamkan di situ juga. (Abwa ialah tempat sebuah desa yang terletak diantara kota Madinah dan Juhfah, kurang lebih sejauh 23 mil sebelah selatan kota Madinah). Betapa sedihnya hati Nabi Muhamad, Dari lahir beliau tak mengenal ayahnya kini harus pula di tinggal ibundanya.
       Setelah itu Nabi Muhamad Rasulullah SAW  di asuh oleh kakenya yang bernama Abdul Muthalib, dengan penuh kasih sayang. Usia  Abdul Muthalib pada saat itu sudah hampir mencapai 80  tahun. Nabi Muhamad dapat di hiburan dan dapat melupakan kemalangan nasibnya karena kematian ibunya . Tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama, sebab berselang dua tahun ia merasa terhibur dalam asuhan kakenya, Abdul Muthalib, juga meninggal dunia pula, dalam usia delapan puluh tahun.
   
    Sesuai dengan wasiat Abdul Muthalib, maka Nabi Muhamad saw di asuh oleh paman Abu Thalib. Selama dalam pengasuhan kakek dan paman,Nabi Muhamad saw menunjukan sikap yang terpuji dan selalu meringankan kehidupan mereka. Ketika sudah sampai umur 12 Tahun, Nabi Muhamad saw  mengikuti pamannya Abu Thalib untuk berjualan ke Shiyam. Sebelum sampai ke ,baru sampai ke Bushra . bertemulah Abu Thalib dengan seorang penfeta Nashrani yang alim, Buhariah namanya, Pendet itu melihat ada tanda tanda kenabian pada riri Muhamad saw. Pendeta itu menasehati Abu Thalib Agar segara membawa Muhamad saw itu pulang ke Mekah, sebad di khawatir kalau kalau Muhamad di temukan oleh orang yahudi akan di aniayanya atu mungkin membunuhnya. Abu thalib bersegera menyelesaikan daganganya dan kembali ke Mekah.
       Nabi Muhamad saw sebagaimana biasanya pada masa kanak kanak itu, dia kembali ke pekerjaanya mengembala kambing keluarga dan kambing penduduk Mekah yang lain yang di percayakan kepadanya. Pekerjaan ini menumbuhkan didikan yang amat baik pada diri Nabi, karena pekerjaan ini memerlukan keuletan, kesabaran dan ketenangan serta keterampilan dalam tindakan.

legolasstyacandy.blogspot.com